Kamis, 01 Desember 2011

KEPRIBADIAN PENDIDIKAN INDONESIA

Berbicara mengenai pendidikan dinegeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya.Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara. sudahkan pendidikan kita sesuai dengan isi UU terebut? jawabannya tentulah belum.
Kondisi pendidikan kita saat ini begitu menyedihkan. ada banyak hal yang harus dibenahi dalam pendidikan kita ini, mengingat pendidikan adalah investasi  masa depan bangsa dan pengaruh dinamis terhadap perkembangan jasmani dan rohani atau kejiwaan anak bangsa kita , dimana mereka dididik agar bisa meneruskan gerak langkah kehidupan bangsa ini agar menjadi bangsa yang maju, berpendidikan dan bermoral. ini tentunya akan menjadi tugas dan tanggung jawab banyak pihak , orang tua, para pendidik (sekolah), masyarakat dan juga pemerintah. kewajiban kita untuk mengembalikan kondisi pendidikan kita ini agar menjadi pendidikan yang terbaik, bermutu serta cerdas dalam IPTEK dan IMTAQ. pendidikan yang bertujuan untuk membentuk generasi muda menjadi manusia haruslah menyangkut unsur-unsur spiritual, moralitas, sosialitas dan rasionalita, tidak hanya menekankan segi pengetahuan saja (kognitif)tetapi harus menekankan segi emosi, rohani dan hidup bersama. begitu juga dengan Ujian Nasional yang pemerintah canangkan sebagai bentuk penilaian terhadap hasil belajar siswa. kegiatan ini hendaknya tidak hanya sekedar menguji akan kemampuan siwa dalam hal lmu pengetahuan, akan tetapi juga menguji akan kemmpuan siswa dalam kerohaniannya. sesuai dengan tujuan dalam UU bahwa peserta didik hendaknya memiliki kekuatan spiritual keagamaan.
    Peserta terbunuhnya praja IPDN akibat pemukulan yang dilakukan seniornya telah mencoreng muka dunia pendidikan di indoneia. praja yang dididik untuk menjadi pengayom masyarakat malah menjadi pembunuh yang berdarah dingin. peristiwa IPDN tersebut merupakan salah satu dari bentuk penerapan sistem pendidikan yang sangat buruk. agar sistem pendidikan itu baik harulah memenuhi unsur-unur seperti yang tercantum diatas, tak lupa harus disertai dengan pengaturan internal pendidikan itu sendiri yaitu adanya penentuan kurikulum. kurikulum ini terkait dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai , artinya kurikulum yang menggambarkan kualitas lulusan yang akan dihasilkan, agar tercipta proses yang handal dalam rangka menghasilkan output yang memiliki mutu tinggi, berkepribadian baik, islami dan sesuai dengan harapan UU No.20/2003 diatas.wallahu a’lam.

MENYINGKAPI PELAKSANAAN “KTSP”

  Sejak ditetapkannya KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan  Pendidikan) yang menggantikan kurikulum sebelumnya, yaitu KBK yang pelaksanaannya belum memberikan hasil yang optimal sesuai yang diharapkan oleh pemerintah. Dengan munculnya KTSP yang konon katanya kurikulum tersebut dapat mempermudah para guru dalam menentukan tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dan dapat digunakan  atau dilaksanakan dimana saja, baik itu di kota maupun di daerah-daerah terpencil. Tapi anehnya semenjak ditetapkanya malah sebaliknya mengundang banyak pertanyaan dimana-mana, baik dikalanagan pemerintah maupun oleh kalangan para guru sebagai pelaksanan kurikulum tersebut sangat resah dan bingung dalam melaksanaannya. Akan tetapi pemerintah merespon pertanyan tersebut dari para guru agar tenang dan jangan resah dalam melaksanakannya dilapangan. Karena kurikulum tersebut hanya modipikasi  dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dalam hal ini KTSP juga dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/ sekolah, karakteristik sekolah/darah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik setempat. Dengan diberlakukannya KTSP yang katanya hanya untuk sebagai  penyempurna dari kurikulum sebelumnya dan untuk mengembangkan kualitas pendidikan kea rah yang lebih baik. Akankah hal itu dapat terwuju?. Untuk menjawab hal tersebut mari kita lihat pakta dilapangan tentang pelaksanaannya, sebagian besar para guru menggap perubahan tersebut  bukan sebagai suatu langkah dalam meningkat kualitas pendidikan. Karena sebagaian besar guru kurang mengerti dalam penyusunan dan pelaksanannya, untuk mengatasi hal tersebut sangat diharapkan  peran dari kepada pemerintah dan para gurudalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan dari kurikulum tersebu.
Ada dua hal yang harus di perhatikan \pemerintah dan para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan.
Pertama, bagaimana peran guru dalam menyikapi diberlakukannya KTSP, karena kalau respon atau tanggapan guru terhadap diberlakukannya KTSP itu bukan sebagai perubahan, akan tetapi senbagai masalah dan penghambat dalam pelaksanaannya dilapangan, hal ini tidaklah mungkin akan terwujud kualitas pendidikan yang diharapkan.
Kedua, Bagi guru, kepala sekolah dan dewan pengawas dengan adanya KTSP ini agar menjadi iklim pembelajaran yang kondusip bagi terciptanya suasana yang aman , nyaman dan tertib, sehuingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik banyak kebijakan yang harus di perhatikan oleh elemen atau lembaga-lembaga yang ada di daerah atau sekolah tersebut dalam melaksanakan otonomi sekolah an kepemimpinan sekolah dan partisipasi masyarakat serta kemandirian guru dalam menyikapi perkembangan pendidikan pada zaman sekarang ini. Oleh karena bukan suatu yang mustahil tejadi kalau tujuan KTSP terseb dapat terwujud, semua ini tergantung kepada pribadi kita dan sekolah dalam menyikapinya.

WAJAH BURUK PENDIDIKAN INDONESIA

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, sebab pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Seperti sandang, pangan, dan papan, Namun, sangat miris rasanya melihat kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. Berbagai masalahpun timbul, mulai dari sarana yang tidak memadai, membengkaknya anak putus sekolah, kurikulum yang gonta-ganti, ketidakprofesionalan para pendidik, sampai kepribadian peserta didik yang jauh dari yang diharapkan.
Bila dilihat dari segi kualitas pendidikan kita, menurut penelitian Human Development Indeks (HDI) tahun 2004, Indonesia berada di urutan ke 111 dari 175 negara. Begitupun menurut majalah Asia Week yang melakukan penelitian terhadap Universitas terbaik di Asia, dalam majalah ini disebutkan bahwa tidak satupun Perguruan tinggi di Indonesia masuk dalam 20 terbaik.            UI berada di peringkat 61 untuk kategori universitas multidisiplin, UGM diperingkat 68, UNDIP diperingkat 77, Unair diperingkat 75, sedangkan ITB diperingkat 21 untuk universitas sains dan teknologi, kalah dibandingkan universitas nasional sains dan teknologi Pakistan. Selain itu dilihat dari kepribadian perilaku pelajar kita, tidak sedikit dari mereka yang tawuran antar sekolah atau antar perguruan tinggi, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, ataupun perilaku mereka yang sudah tergolong dalam tindak kriminal. Seperti geng motor yang kebanyakan anggotanya masih berstatus pelajar.
            Beginilah wajah buruk pendidikan kita, setidaknya bila kita cermati terdapat dua faktor  yang mempengaruhi gagalnya pendidikan yang berlaku di Indonesia. Pertama, paradigma pendidikan nasional. Kedua, mahalnya biaya pendidikan. Diakui atau tidak sistem pendidikan yang berlaku saat ini adalah sistem pendidikan yang memisahkan peranan agama dari kehidupan. Hal ini dapat terlihat antara lain pada UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab ke VI tentang jalur jenjang dan jenis pendidikan bagian kesatu (umum) pasal 15 yang berbunyi “Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, keagamaan, dan khusus. Adanya pembagian pendidikan umum dan keagamaan yang terdapat pada pasal tersebut memberikan gambaran bahwasanya pendidikan kita memang dikotomi. Pendikotomian pendidikan melalui kelembagaan dapat terlihat dari pendidikan agama terdapat pada madrasah-madrasah, institut agama, dan pesantren. Dan lembaga-lembaga tersebut dikelola oleh Departemen Agama. Sementara pendidikan umum melalui Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Kejuruan, serta Perguruan Tinggi dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sistem pendidikan seperti ini tentu saja tidak akan melahirkan peserta didik ayang memiliki kemamapuan menjawab tantangan perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi sekaligus juga memiliki kepribadian berupa perilaku yang mulia. Padahal tujuan pendidikan nasional sendiri adalah untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Saat ini mungkin tidak sedikit dari output peserta didik kita yang berhasil menguasai sains dan teknologi melalui pendidikan umum, namun tidak sedikit diantara mereka yang kurang memiliki kepribadian yang mulia. Apalagi saat ini ukuran kelulusan peserta didik hanya dinilai dari Ujian Nasional (UN) saja, artinya para peserta didik hanya ditujukan untuk menguasai materi saja tanpa nilai spiritualnya. Disisi lain, mereka yang belajar di pendidikan agama memang menguasai ilmu agama dan secara relatif memiliki kepribadian baik, tapi tidak sedikit diantara mereka yang buta terhadap perkembangan sains dan teknologi. Akhirnya, sektor-sektor modern seperti perdagangan, industri, jasa dan lain-lain diisi oleh orang yang relatif awam terhadap agama.
            Permasalahan mengenai biaya pendidikan pun ikut menambah buramnya kualitas pendidikan kita. Di zaman sekarang memang untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas baik harus menelan biaya yang tidak sedikit. Masyarakat yang kurang mampu menyekolahkan anaknya di sekolah yang kualitas pendidikannya bagus terpaksa hanya mendapatkan di sekolah yang terbatas sarana dan prasarananya. Di daerah-daerah banyak sekolah yang kurang berfungsi dengan baik, diantaranya kerusakan bangunan, sarana terbatas, namun dengan kondisi tersebut mereka tidak putus semangat untuk tetap terus belajar walaupun dengan fasilitas seadanya. Tidak dipungkiri bahwa tiap tahunnya, setiap jenjang pendidikan terus mengalami kenaikan biaya pendidikan, akibatnya banyak diantara mereka yang putus sekolah, atau bahkan tidak sekolah karena terhalang masalah biaya. Bagaimana mungkin tetap mencapai tujuan nasioanal yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa ?! Memperoleh pendidikan pun sulit untuk diperoleh !
            Oleh karena itu, perlu adanya penyelesaian problem pendidikan secara mendasar yaitu dengan melakukan perbaikan secara menyeluruh mulai dari merubah paradigma pendidikan nasional yang memisahkan pendidikan umum dengan pendidikan agama, menjadikan peranan agama sebagai landasan dalam proses pendidikan. Pendidikan agama tidak hanya diberikan satu kali dalam seminggu tapi juga harus dijadikan dasar atau landasan bagi mata pelajaran lainnya, sehingga akan melahirkan peserta didik yang tidak hanya menguasai sains dan teknologi tapi juga memiliki akhlak yang baik. Selain itu juga untuk mengatasi komersialisasi pendidikan diperlukan peranan negara dalam hal ini pemerintah untuk melakukan upaya yang sistematis merubah paradigma pendidikan yang komersial dengan menyediakan sarana dan sarana pendidikan yang memadai, bermutu tinggi, dengan biaya yang dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat tanpa ada perbedaan berdasarkan kualitas pendidikan ditentukan oleh berapa besar biaya pendididkan yang dikeluarkan. Peran serta pemerintah ini sebenarnya sebagai bagian dari pelayanan terhadap masyarakat dalam hal mencapai tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian dari perubahan tersebut akan melahirkan peserta didik yang berkualitas sehingga mampu memegang peranannya sebagai generasi penerus bangsa yang akan membawa pada kemajuan.

UN, Salah Siapa?

Beberapa tahun ini, dunia pendidikan di Indonesia sedang gencar dalam meningkatkan “mutu pendidikan” yang diukur dengan lulus tidaknya seorang siswa dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). Sehingga diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk mendongkrak kesuksesan di masa depan. Akan tetapi, kelulusan tidak diputuskan oleh sekolah yang bersangkutan melainkan ditetapkan oleh pemerintah dan diukur dengan standar nilai yang telah ditentukan.
            Dengan adanya peraturan yang seperti itu, maka seorang siswa divonis lulus jika nilai yang dihasilkan dalam Ujian Nasional (UN) memenuhi standar nilai yang telah ditentukan oleh pemerintah. Lalu apa artinya belajar sekian tahun di sekolah, jika yang menentukan kelulusan hanya Ujian Nasional (UN) yang hanya terdiri dari beberapa mata pelajaran saja. Tapi apa gunanya kita mempermasalahkan keputusan pemerintah ini, toh peraturan ini telah dilaksanakan dalam beberapa tahun ini. Tapi, apa yang terjadi dibalik Ujian Nasional (UN)? Dari tahun ke tahun selalu saja ada kontroversi yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN), dan kejadiannya pun bermacam-macam.
            Pertama, banyaknya siswa yang tidak lulus. Kontroversi ini lebih terasa di tingkat SMA. Dalam kejadian ini siswa merasa di rugikan dengan adanya peraturan pemerintah tentang Ujian Nasional (UN) melalui standarisasi nilai yang telah ditetapkan. Siswa merasa  pemerintah tidak adil, karena perjuangan siswa selama 3 tahun belajar di sekolah hanya dinilai dengan beberapa mata pelajaran yang diujinasionalkan. Yang ironisnya, dari sekian banyak siswa yang tidak lulus itu, ternyata ada pula siswa yang kesehariannya berprestasi di sekolah termasuk ke dalam golongan siswa yang tidak lulus. Padahal siswa tersebut telah dipastikan dapat menempuh Ujian Nasional (UN) dengan nilai yang sangat memuaskan. Tapi kenyataan berkata lain, sungguh menyedihkan.
            Kedua, adanya kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Dengan adanya kontroversi yang pertama, intansi sekolah merasa takut dan pesimis terhadap kemampuan para siswanya. Dengan itu sekolah pun berupaya agar para siswanya 100% lulus, tapi sayang jalan yang ditempuh oleh beberapa intansi sekolah sangatlah tidak sportif, yaitu dengan cara membantu siswa dalam mengisi jawaban soal Ujian Nasional (UN) dengan memberikan jawaban soal kepada siswa. Yang anehnya, mengapa soal Ujian Nasional (UN) dapat dengan mudah jatuh ke tangan beberapa intansi sekolah. Padahal soal-soal tersebut telah dijaga dengan seaman mungkin, tapi tetap saja itu tidak menjamin.
            Ketiga, dengan adanya kontroversi yang kedua, menjadi pemicu bagi siswa untuk berleha-leha dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) karena siswa berpikiran pasti  dibantu oleh sekolahnya toh tidak ada intansi sekolah yang menginginkan siswanya tidak lulus. Dengan demikian, apakah semua ini yang disebut meningkatkan “mutu pendidikan”? 

GURU YANG SESUNGGUHNYA IKUT MENANGIS

Berangkat dari sebuah pertanyaan: “Siapakah yang patut disalahkan atas kebobrokan moralitas generasi bangsa pada masa pancaroba ini?”
Sungguh sebuah keprihatinan yang mengiris hati sanubari bagi orang-orang yang merindukan keluhuran moralitas, akhlak dan harga diri yang bernilai bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Betapapun kemajuan teknologi yang begitu cepat dalam berbagai hal, bukan berarti malah menjadikan kemajuan itu sebagai senjata yang meracuni perilaku dan akhlak generasi bangsa ke arah negatif, atau mungkin sengaja membiarkan sebuah arus negatif yang akan membawa mereka kepada kehancuran.
Tidaklah demikian, bagi orang yang mengerti dan memahami esensi modernisasi zaman. Sudah seyogyanya mereka mampu menela’ah secara kritis pengaruh positif dan negatifnya, sehingga pada akhirnya diharapkan mampu untuk mem-back up krisis multi dimensi di kalangan generasi bangsa.
Mari kita telusuri bersama, apa yang menjadi akar permasalahan sehingga bangsa ini belum mampu untuk mewariskan generasi bangsa yang unggul, yang bermental kuat iman dan fisiknya, yang cerdas, terdidik dan berintelektual tinggi, generasi bangsa yang jauh dari sikap berleha-leha melainkan senantiasa bekerja keras, terampil, produktif, aktif, dan inovatif, generasi bangsa yang mandiri , kritis dan memiliki sikap dewasa dalam menyikapi segala hal, generasi bangsa yang bangga akan keagungan jati diri bangsanya, menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan akhlak.
Inilah yang semestinya kita perjuangkan bersama, untuk mengestafetakan perjuangan untuk perubahan nasib generasi bangsa. Adapun hal-hal yang harus kita kritisi bersama atas terjadinya kebobrokan moralotas generasi bangsa ini:
1.      Tidak adanya perhatian yang khusus pada pendidikan.
Pendidikan adalah pondasi dasar utnuk membangun sebuah peradaban di dunia ini, semua itu terbukti dari masa yang silam sejarah perkembangan pendidikan telah mampu memberikan jaminan untuk menghantarkan manusia pada kehidupan yang lebih baik. Mari kita sadari, pendidikan adalah tanggung jawab bersama, yang seharusnya diberikan perhatian khusus dari semua unit di negeri ini, bukan hanya sekedar dititikberatkan pada lembaga pendidikan formal dan guru saja, yang dianggapnya memiliki peranan penting untuk membentuk generasi bangsa. Tetapi kita pun tidak bisa menafikan bahwa sebuah lembaga pendidikan dan guru memiliki keterbatasan dalam hal itu. Agar pendidikan mampu bergerak secara optimal, maka keterlibatan semua komponen haruslah terjalin, baik itu dari keluarga, lembaga pendidikan formal, masyarakat dan pemerintah.
Contoh utamanya adalah komponen keluarga. Komponen inilah yang paling berperan, sehingga dituntut memiliki kepekaan kontrol dalam mengawasi pergaulan anaknya:
Dalam hal ini Dadang Hawari mengemukakan, “ Perubahan-perubahan yang begitu cepat sebagai konsekuensi globalilsasi, modernisasi, industrialisasi, dan iptek telah mengakibatkan perubahan pada nilai-nilai kehidupan social dan budaya. Perubahan itu antara lain pada nilai moral, etika, kaidah agama, dan pendidikan anak dirumah, pergaulan dan perkawinan, perubahan ini muncul karena pada masyarakat modern telah terjadi pergeseran pola hidup yang semula bercorak social religius ke pola individual, matrealistis dan sekuler. Salah satu dampak perubahan itu adalah terancamnya lembaga perkawinan yang merupakan lembaga pendidikan dini bagi anak dan remaja. Dalam masyarakat modern, telah terjadi perubahan dalam mendidik anak dan remaja dalam keluarga, misalnya orangtua banyak memberikan kelonggaran dan serba boleh pada anak. Demikian pula pola hidup konsumtif telah mewarnai kehidupan anak, yang damapaknya adalah kenakalan remaja, penggunaan narkoba, alcohol dan zat aditif lainnya. “
Di sisi lain, komponen pemerintah, penegak hukum, para pakar di bidang media, budaya, seni dan tokoh masyarakat sudah sewajibnya memberikan corak warna yang mempesona kepada generasi bangsa dengan pendidikan sehingga virus kebobrokan moralitas generasi bangsa ini bisa teratasi.
2.      Konsep pendidikan yang melupakan jati diri bangsa.
Hal ini seringkali kita lupakan : sebuah pembentukan generasi bangsa yang memiliki jati diri bangsanya sendiri , melalui jalan konsep pendidikan. Hal ini seharusnya mampu mewarnai para generasi bangsa yang diarahkan pada kemajuan intelektual yang memiliki kesadaran penuh untuk membangun dan membesarkan nama bangsanya sendiri. Akan tetapi semuanya itu pudar terbawa arus gelombang kelonggaran dan kebiasan dalam menentukan konsep pendidikan di negeri ini sehingga para generasi unggulan yang bisa diharapkan malah beralih, menjauh dan meninggalkan kekhasan jati diri bangsa sendiri. Dan pada akhirnya muncul produk-produk manusia tanpa jati diri.
3.      Pendidikan yang dikomersilkan.
Nun jauh disana kita sebagai rakyat biasa seringkali terjebak dengan keindahan bahasa dari para penguasa mengenai peningkatan kualitas mutu pendidikan yang tidak terhingga mahalnya, mulai dari jenjang terendah hingga jenjang teratas. Hal ini membuat rakyat biasa merasa tertekan dan frustasi untuk menyeimbangkan kebijakan penguasa yang tidak terarah.
Bukankah pndidikan itu infestasi masa depan? Yang bisa menjamin kemajuan sumber daya negeri ini? Namun faktanya, jalan untuk menempuh itu, pendidikan selalu dikomersilkan, yang mengakibatkan sistem pendidikan rusak.
4.      Metode pembelajaran hanya sekedar transfer ilmu
Dalam proses kegiatan belajar mengajar seorang guru ataupun dosen memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik. Bukan hanya sekedar transfer ilmu, namun hendaknya diupayakan transfer ilmu itu membekas pada pengamalan.
5.      Lunturnya pribadi guru dari jiwa kharismatik.
Jika kita ambil perbandingan peran guru di masa kini dengan masa dulu, ada sebuah pergeseran peran yang cukup jauh, mengapa hal ini bisa terjadi? Dulu, guru mampu beperan sebagai pengganti orangtua disertai memberikan pengajaran dengan penuh perhatian, perjuangan, pengorbanan, kesungguh-sungguhan, dengan do’a , cinta dan keikhlasan, jiwa keteladanan, sehingga mampu menghujamkan pengaruh yang luar biasa ke pribadi-pribadi anak didiknya. Saat itu guru dipandang sebagai sosok yang harus digugu dan ditiru, dimuliakan dan dihormati. Memang seharusnya seperti itulah cerminan seorang guru yang memiliki jiwa kharismatik dan tanggung jawab terhadap amanah yang diembannya.
Sebagai pertanyaan, “ masih melekatkah jiwa kharismatik didalam pribadi guru masa kini?” jika masih, seberapa jauhkah mata hati meninjau kondisi generasi bangsa yang sat ini terlihat carut-marut, kebobrokan para pelajar begitu terlihat jelas, nilai2 agama disepelekan, tata krama dan sopan santun dalam bersikap dianggap sebagai sesuatuyang norak, kebebasan sex sudah menjadi kewajaran, munculnya kebrutalan di kalangan pelajar, gaya hidup hedonis dan kelemahan akal serta mental membentuk generasi yang mudah frustasi, enggan belajar keras untuk meraih kelulusan karena bertumpu pada finansial.
Sejauh manakah guru masa kini menyikapi masalah ini?
Sejauh manakah esensi pengajaran yang telah disampaikan?
Seorang guru yang bijak akan membuang jauh sifat apriorinya dan berkata dari lubuk hati yang terdalamnya “ ini adalah sebuah kelalaian yang berlarut-larut, yang tidak bisa dibenahi dalam waktu yang singkat.” Atas ketidakberdayaan, guru yang sesungguhnya turut menangis.

Pendidikan pada era informasi adalah pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi.

Pendidikan pada era informasi adalah pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi.
Pendidikan berbasis ICT ditandai dengan dimanfaatkannya banyak teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuknya yang nyata adalah berkembangnya pembelajaran melalui e-learning atau online course. Tersedianya berbagai tools dan opsi untuk synchronous dan asynchronous learning membuat sekolah dan universitas mudah mengadopsi inovasi tersebut. Meskipun tidak sedikit diantara mereka yang bingung memilih. Contoh pemanfaatan asynchronous tools yang telah berkembang saat ini antara lain dalam bentuk forum diskusi online, ujian online, meng-upload dan men-download.

Sedangkan contoh pemanfaatan synchronous presentation tools antara lain melalui audio/video streaming, dan polling. Selain itu masih tersedia teknologi lain yaitu teknologi nirkabel (wireless) dan mobile technologies. Melalui apa yang disebut information superhighway,kini tersedia infrastruktur yang mampu memberikan layanan yang luar biasa kecepatannya. Tersedianya satelit generasi baru dengan orbit bumi yang rendah telah memungkinkan timbulnya frekuensi baru untuk komunikasi terrestrial. Secara wireless pertukaran informasi berupa teks, audio dan video dapat dilakukan dengan mudah.

Singkatnya kini pendidikan berbasis Web atau internet telah menggejala dan dapat dengan mudah Anda ikuti. Meskipun demikian masih banyak orang yang mempertanyakannya. Ada yang optimis dan banyak yang pesimis. Ada yang menemukan ironi bahwa “there is no learning in e-learning” (Bonk, 2004). Marilah kita lihat salah satu hasil kajian yang terkait dengan hal tersebut. Curtis J. Bonk, professor di Indiana University yang telah melakukan berbagai penelitian tentang e-learning sejak 2001,salah satunya dalam laporan bertajuk “Online Teaching in an Online World” mencatat bahwa kini semakin banyak instruktur, guru dan professor yang mempelajari dan menerapkan online teaching. Hal yang menarik pada 2003-2004 kebanyakan mereka adalah wanita (53%).

Keterampilan penting yang mereka pelajari secara online adalah tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran dan bagaimana mengembangkan online course. Kini di Amerika telah berkembang berbagai mitos berkaitan plus minus online learning, tetapi semakin banyak yang menawarkan pembelajaran secara online. Siswa pun semakin menggemari simulasi dan pengalaman virtual di lingkungan virtual, serta menyukai sekaligus terampil memanfaatkan buku elektronik yang disajikan secara hypertext.

Persyaratan terselenggaranya pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi (ICT)
Pendidikan berbasis ICT dapat terselenggara dengan baik apabila persyaratan yang terkait dengan ketersediaan teknologi, penguasaan pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan content,dukungan policy dan kesiapan masyarakat dipenuhi. Tanpa keempat syarat minimal tersebut dipenuhi mustahil pendidikan semacam itu akan terlaksan.

Pemerintah Wajibkan PTN Terima Peserta Didik yang Kurang Mampu

Menjelang tahun pelajaran dan tahun perkuliahan 2011 – 2012 ini masyarakat yang mempunyai keterbatasan di bidang ekonomi akan mendapatkan angin segar, pasalnya pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Pada pasal 53A telah diatur adanya kewajiban bagi satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan tinggi milik pemerintah dan pemerintah daerah untuk mengalokasikan paling sedikit 20% bagi peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik memadai akan tetapi punya keterbatasan di bidang ekonomi.
Bukan itu saja, pada ayat (2) peraturan pemerintah ini juga diatur adanya kewajiban bagi satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan tinggi milik pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya untuk menyediakan beasiswa bagi peserta didik berkewarganegaraan Indonesia yang berprestasi.
Sedangkan pada ayat (3) di nyatakan adanya kewajiban bagi satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan tinggi milik pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menyediakan bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik berkewarganegaraan Indonesia yang tidak mampu secara ekonomi dan yang orangtua atau pihak yang membiayai tidak mampu secara ekonomi.
3 (tiga) hal pokok yang tercantum dalam pasal 53A Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 ini merupakan suatu yang baru dalam sejarah pendidikan di Indonesia sejak berdirinya negara ini. Oleh karena itu diharapkan semua pihak dapat menyadari pentingnya peraturan ini dilaksanakan sesuai dengan masa pemberlakuannya.
Saat ini masih banyak pihak yang mempunyai pandangan bahwa pendidikan merupakan investasi masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan lebih mapan, padahal sesungguhnya pendidikan itu merupakan salah satu kewajiban pemerintah dalam rangka mempersiapkan generasi penerus perjuangan bangsa yang cerdas dan mempunyai daya saing dalam pergaulan global.
Apresisasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya patut diberikan kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta seluruh Kabinet Indonesia Bersatu II yang telah memberikan ruang bagi masyarakat dan seluruh warganegara Indonesia yang mempunyai kemampuan akademik memadai tetapi mempunyai keterbatasan ekonomi.
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 ini tentunya masih membutuhkan komitmen dari berbagai pihak untuk dilaksanakan demi untuk mempersiapkan calon calon pemimpin bangsa Indonesia ini ke depan, utamanya para pengelola satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan tinggi milik pemerintah dan pemerintah daerah.

Mendiknas: Wajib Belajar adalah Program Nasional

Menteri Pendidikan Nasional, Prof Dr HM NUH, DEA beberapa saat yang lalu masih menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan para guru dan kepala sekolah se Kabupaten Malang di Pendopo Agung dengan disaksikan oleh Bupati Malang H Rendra Kresna.
Selain memaparkan beberapa hal tentang perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, mantan Rektor ITS ini juga menjelaskan tentang perlunya diadakan penuntasan Program Nasional Wajib Belajar 9 Tahun yang dilaksanakan terhadap Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (Mts).
Dijelaskan lebih lanjut bahwa dengan cara apapun dan metode yang bagaimanapun, yang namanya program nasional harus tetap dijalankan dan wajib hukumnya. Sambil berkelakar Menteri Pendidikan Nasional ini mengatakan bahwa bila Kepala Sekolah masih mengadakan pungutan, maka perlu dimutasi jadi penjaga makam saja. Apa yang dikatakan Menteri ini memang sudah menjadi amanat paraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga wajar jika mengingatkan para guru dan kepala sekolah agar tidak lagi melakukan pungutan dana pada masyarakat.
Akan tetapi jikalau ada masyarakat baik orangtua / wali murid atau yang lain memberi sumbangan ke sekolah, hal ini dinilai mantan Menteri Kominfo wajar saja. Orang nyumbang untuk pengembangan dunia pendidikan itu tidak dilarang, akan tetapi jangan sampai ditarik setiap bulan.
Menteri juga mengharap agar semua guru yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi melakukan peningkatan kualitas kerjanya dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah. Pertemuan silaturahmi yang berjalan sekitar 1 ½ jam itu diharapkan membawa dampak positif terhadap pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berarti tidak akan ada lagi pungutan dana terhadap orangtua / wali siswa yang menikmati pendidikan dasar sembilan tahun.

Pandangan Seorang Politisi Senior Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Batu, MP. Ditemui diruang kerjanya, HM Suhadi politisi senior Partai GOLKAR yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Batu ini menerima MP dengan ramah dan senyum khas seorang bapak yang sudah kenyang dengan pahit manisnya kehidupan. Kepada MP HM Suhadi me nyatakan sangat menyambut baik dan penuh kegembiraan atas keluarnya Peraturan Peme rintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peratur an Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Paling tidak hal ini akan mengu rangi beban masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan dibidang pendidikan.
Menurut pendapatnya Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 ini sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan ke sejahteraan masyarakat pada umumnya, khususnya untuk masyarakat yang mempunyai kemampuan akademik memadai akan tetapi mempunyai keterbatasan ekonomi atau masyarakat miskin. Mereka akan sangat di untungkan dengan adanya aturan baru ini, oleh karena itu diharap kan masyarakat lebih memacu anak-anaknya untuk lebih giat belajar agar dapat mencapai ting katan kemampuan akademik yang memadai.
Dengan demikian nantinya akan dapat ikut menikmati pendi dikan pada sekolah menengah dan perguruan tinggi yang ber imbas pada peningkatan SDM masyarakat yang mempunyai keterbatasan ekonomi tadi, dan hal ini juga akan membawa peningkatan daya saing kehidup annya. Hasil akhir yang akan diperoleh tentunya akan dapat mencapai taraf hidup yang lebih baik pada masa mendatang. Harapannya pemerintah akan menyusulinya dengan aturan pelaksanaan yang memadai agar dapat dilaksanakan dengan cermat dan tepat.
“Alangkah lebih baiknya kalau ada surat edaran menteri, ada juklak juknisnya, sehingga bisa dilaksanakan dengan cermat dan tepat. Karena dari isi PP tersebut saya melihat kebijakan apa yang harus diambil oleh pemerintah daerah masing-masing terkait kemam puannya untuk menopang program tersebut.”
Selanjutnya dijelaskan pula bahwa bila melibatkan peran serta masyarakat dalam menopang kebutuhan anak didik yang “mempunyai keterbatasan secara ekonomi”, harus jelas aturan mainnya sehinga tidak berbenturan dengan aturan atau undang-undang yang telah berlaku selama ini. Dimana kalau tidak jelas aturan pelaksanaan lainnya, tentunya malah akan menimbul kan persoalan baru yang mungkin dapat menghambat program yang diamanahkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tersebut sebagai relnya.
Disampaikan pula bahwa dirinya baru saja menerima short massage service (SMS) dari salah seorang anggota DPR-RI yang memberitahukan bahwa saat ini Institut Teknologi Bandung telah melaksanakannya dengan membuka kesempatan kuliah bagi calon mahasiswa yang mempunyai keterbatasan ekonomi dapat menikmati pela yanan pendidikan gratis dan bantuan lainnya yang dibeayai negara. Dan itu bisa diakses melalui website ITB.
“Ini mas, lihat SMS yang saya terima dari anggota DPR RI tentang kuliah gratis di ITB bagi masyarakat yang mempunyai keterbatasan ekonomi.” katanya mengakhiri wawancara sambil menunjukkan HP pada Media Pendidikan. Selamat bekerja pak Suhadi, masyarakat Kota Batu sangat menantikan hasilnya.

Dunia blog dunia persahabatan tanpa batas

Dunia Blog Dunia Persahabatan Tanpa Batas Adalah judul / keyword artikel kontes seo yang di adakan oleh sobat Lilik Bagus, sayapun merasa tertarik untuk ikut serta meramaikan kontes ini, karena ada makna tersendiri yang terkandung di dalam kata dunia blog dunia persahabatan tanpa batas

Kalimat "Dunia Blog Dunia Persahabatan Tanpa Batas" bukan hanya sekedar sebuah kalimat, dan bukan pula kalimat tanpa arti dan makna, karena dari kalimat itu banyak tersimpan suatu makna dan pembelajaran yang bisa kita ambil.

Dunia adalah ruang atau tempat, lingkungan alam kehidupan segenap manusia atau seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi ini, yang merupakan tempat kita belajar dan berkembang.

Blog adalah tempat atau sarana yang memuat berbagai macam tulisan-tulisan, artikel, gambar, video, film, aplikasi dan lain sebagainya, dengan maksud menyebarkan atau memberikan informasi, pengetahuan, keterampilan kepada setiap orang yang berkunjung ke suatu blog.

Persahabatan adalah suatu hubungan saling ketergantungan, tolong-menolong, tenggang rasa, kasih sayang antara dua orang atau lebih dari berbagai macam kehidupan sosial, yang bekerja sama dan saling mendukung dalam menggali wawasan, informasi, ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Tanpa batas adalah sesuatu yang tidak ada batasan atau penghalang berupa benda atau apapun yang dapat mengganggu perjalanan suatu benda dalam mencapai tujuannya.

Dapat disimpulkan bahwa kalimat Dunia Blog Dunia Persahabatan Tanpa Batas, adalah sebuah ruang atau tempat dimana kita mencari dan saling berbagi wawasan, informasi, pengetahuan keterampilan dan lainnya dengan orang-orang yang ada di muka bumi ini, tanpa di batasi oleh ruang dan waktu, tempat, Asal Usul, Daerah, Suku, Bangsa, Agama, Ras, Bahasa, Budaya dan lain sebagainya untuk menuju kehidupan yang lebih baik.

Saya rasa dunia blog bukan merupakan hal yang baru bagi kita semua, karena blog sudah lama ada, dan sekarang, blog sudah menjadi kebutuhan setiap insan dari berbagai belahan bumi, dan sebagai sarana untuk berbagi dan menjalin persahabatan.

Ada banyak yang menyediakan blog-blog untuk memudahkan kita berbagi dan menjalin persahabatan, dan salah satunya yang menurut saya blog yang paling simpel dan mudah dalam penggunaannya adalah di MyWapBlog ini.

Hal inilah yang saya rasakan ketika mulai dari pertama kali membuat blog di MyWapBlog.com sampai sekarang, saya banyak mendapatkan berbagai macam informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang tentunya sekaligus menambah wawasan saya di berbagai bidang kehidupan.

Dari yang tidak tau menjadi tau, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak ada menjadi ada, hal ini karena dunia blog, ketika membutuhkan thema, aplikasi, tips dan trik, css, game, dan sebagainya, pasti ada sahabat yang berbagi dengan saya melalui blognya.

Disamping itu, disini saya juga mendapatkan sahabat dari berbagai macam karakter individu, dari berbagai Daerah, tanpa memandang, membatasi atau membeda-bedakan Suku, Agama, dan Ras.

Oleh sebab itulah saya sangat sependapat sekali dengan judul kontes seo ini, karena memang Dunia Blog adalah Dunia Persahabatan Tanpa Batas.

Mari kita sebagai warga Negara Indonesia yang terdiri dari bebagai macam latar belakang kehidupan menjadikan blog (khususnya MWB) sebagai tempat dan sarana menjalin silaturahmi dan persahabatan tanpa batas.

Mari kita bersama-sama saling berbagi wawasan, informasi dan pengetahuan serta keterampilan agar kehidupan kita semua menjadi lebih baik, lebih sejahrera, aman dan tentram.

Seperti yang dikatakan oleh Khalil Gibran:
"Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta dan Persahabatan" mrgreenmrgreen

JAMAN SEKARANG DAN JAMAN DAHULU

Tentunya semua sudah tahu bahwa Jaman sekarang lain dengan Jaman dahulu. Jaman dahulu banyak diantara anak remaja putra dan putri yang pergi ke masjid, pergi ke Mushola, belajar membaca Al-Quran. Mungkin bisa di kata karena dahulu belum adanya Kecanggihan Teknologi seperti yang ada sekarang ini. Meraka para Remaja putra dan putri banyak yang menghabiskan waktu untuk belajar di rumah atau hanya sekedar menonton televisi. Mungkin karena di jaman dahulu Teknologi belum secanggih seperti sekarang ini. Mau ke pasar harus berjalan kaki atau naik sepeda. mau kirim pesan harus lewat surat pos dan harus menunggu beberapa hari untuk sampai ketempat tujuan.

Sekarang Jaman telah berubah,dunia ada di genggaman tangan :D. Perkembangan teknologi berkembang begitu pesatnya. Apalagi sekarang Negara memasuki pasal Globalisasi. Beraneka barang barang elektronik impor membanjiri pasar dalam nengri. Perkembangan teknologi internet semakin pesat. Di kelas otomotif banyak model model kendaraan dengan teknologi canggih yang bisa di dapat dengan mudah karena prosesnya semakin gampang. Televisipun sekarang bukan lagi barang mewah yg bisa di banggakan, karena sekarang hampir semua rumah sudah memiliki televisi sendiri.

Teknologi memang membawa dampak positif untuk kita semua. Karena dengan teknologi yang ada sekarang ini, kita semua bisa melakukan apa aja yang kita mau. Sekarang berkirim pesan tak harus lagi mengandalkan surat pos karena sekarang sudah ada teknologi handphone yang bisa mengirim pesan secara install ke sesama pengguna handphone. Mau berpergian pun sekarang semakin mudah karena sudah banyak yang memiliki kendaraan pribadi sendiri seperti mobil, sepeda motor dll. Bahkan sekarang mau berpergian ke luar negri sekalipun bisa di Jangkau dengan pesawat terbang, tidak harus menghandalkan Kapal yang memakan waktu berhari hari atau ber berminggu-minggu untuk sampai ke tempat tujuan.

Tapi, Teknologi yang ada sekarang ini juga membawa dampak yang sangat buruk sekali bagi remaja putra putri maupun orang lain yang ada di negara ini bahkan di seluruh dunia. Banyak orang yang menyalahgunakan teknologi untuk kejahatan,misalnya membobol account bank milik nasabah, Merusak situs web orang lain. Mencuri identitas pribadi oarang lain, dan masih banyak lainnya. Yang lebih parah lagi banyak di antara anak remaja sekarang ini yang menyalahgunakan teknologi semisal internet ataupun teknologi di handphone yang mungkin hampir semua anak remaja sekarang ini sudah memilikinya.Ya dengan HP (handphone) anak remaja putri banyak yang menyalahgunakan dengan berphoto photo bugil, merekam perbuatan mesumnya dengan sang pacar. astafirullah begitu parahnya perbuatan yang di lakukan oleh anak remaja sekarang ini. Bahkan Admin sendiri pernah mempergoki anak SMA yang lagi ML di Warnet.

Peran Orang Tua dalam Perkembangan Remaja

Seperti Apa sih Peran Orang Tua dalam Perkembangan Remaja?

Siapa yang belum pernah mengenal masa remaja? Pastinya anak-anak bayi yang belum gede.. Hehe..
Yupz tentunya hampir semua orang dewasa pernah mengalami masa-masa indah ini. Eh, tapi apa iya masa indah? Hmm… Meski tidak semua remaja bisa menikmati masa indahnya, tapi setidaknya bagi kebanyakan remaja, masa remaja ini merupakan tahun-tahun emas bagi mereka, karena remaja bebasa berekspresi dan juga bereksplorasi.
Seiring dengan berkembangnya zaman yang makin canggih aja nih, perkembangan remaja sekarang semakin memprihatinkan saja. Kenapa? Coba kamu lihat aja.. Remaja pergi ke sekolah setiap harinya, namun apakah mereka benar-benar belajar? Jika kita lihat dengan jeli, remaja memandang sekolah sekarang ini hanya sebagai formalitas saja. Mereka cukup datang, mendengarkan guru di depan kelas, dan tak tahu lah apakah ilmu yang disampaikan oleh guru masuk atau tidak ke otak mereka.
Dan bukan hanya itu saja, kini sudah menjadi hal yang biasa bagi remaja untuk merokok, minum-minuman keras, bahkan mereka mulai mencoba untuk mencicipi narkoba. Hmm… Sungguh memprihatinkan. Itu sebagian besar yang dilakukan oleh remaja putra, lalu bagaimana dengan remaja putri? Ehmm… Sepertinya tidak perlu ditanya. Remaja putri sekarang cenderung labih suka untuk mengikuti trend tentunya. Namun sekarang ini, bukan hanya dari segi fashion saja, ada hal yang lebih memprihatinkan lagi. Apalagi kalau bukan kehamilan remaja. Kayaknya udah bukan hal yang asing lagi ya??
Iyaa.. Memang!
Sebenarnya semua itu salah siapa? Kalau ditanya salah siapa, coba deh lihat beberapa poin di bawah ini.
  • Poin pertama ini sebenarnya poin yang paling penting. Kenapa? Iya.. Orang tua merupakan guru pertama bagi anak. Bagaimanapun juga anak akan mengikuti apa yang telah orang tua mereka ajarkan. Untuk itulah orang tua sangat berperan penting dalam perkembangan remaja.
  • Yang paling pertama dan utama yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anaknya adalah orang tua harus menanamkan nilai-nilai agama sebagai pondasi awal bagi anak selain nilai-nilai moralitas etika dalam hidup. Nilai agama itu tidak akan pernah berubah. Karena semua itu sumbernya dari Tuhan.
  • Arahkan anak-anak pada hal-hal yang positif. Berikan dukungan kepada anak untuk melakukan hal-hal yang baik.
  • Gali potensi anak. Biarkan saja anak-anak berekspresi dengan apa yang mereka sukai, misalnya mereka suka main musik, arahkan mereka untuk les music, dan lainnya.
  • Pantau perkembangan anak. Anda tidak perlu mengawasi dengan ketat apapun yang dilakukan remaja, jika Anda berlebihan dalam memantau kegiatan yang mereka jalani, yakinlah mereka tidak akan merasa nyaman dan tenang. Mereka akan merasa takut karena merasa diawasi Anda.
  • Selain memantau perkembangan remaja Anda, Anda juga perlu untuk memantau lingkungan bergaul mereka tanpa membatasi pergaulan mereka.
  • Poin yang satu ini juga perlu Anda berikan kepada anak. Berilah ‘sex education’ bagi anak. Sex education ini mempunyai cakupan yang luas. Anda dapat memberikannya pada momen-momen khusus, misalnya ketika Anda sekeluarga sedang menonton TV bersama dan menyaksikan berita tentang pergaulan zaman sekarang yang semakin kacau. Selipkan alasan-alasan yang mudah dicerna oleh remaja tanpa maksud menggurui.
  • Saringlah segala hal yang Anda berikan kepada anak. Tidak bisa dipungkiri lagi, media komunikasi mempunyai andil yang besar terhadap perkembangan mental anak remaja masa kini. Untuk itulah, Anda sebagai orang tua harus lebih bijak dan cerdas dalam menyikapi masalah ini. Cobalah untuk memberikan pengertian secara baik dan mengena pada anak-anak apabila mereka melihat, mendengar, dan membaca apapun yang media suguhkan kepada mereka. Jika Anda tidak bisa menyikapinya dengan baik permasalahan ini, anak akan meniru apa yang media tawarkan. Tanamkanlah dalam jiwa anak untuk terbiasa bersikap bertanggung jawab terhadap apapun yang mereka lakukan. Ini akan membentuk anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab setelah dewasa nanti.
Beberapa poin di atas merupakan patokan dasar dalam mendidik anak. Mungkin terkesa simple, namun kebanyakan orang tua sering ‘masa bodoh’ dengan semua teori itu. Biasanya yang orang tua pikirkan adalah bagaimana caranya agar anak bisa menjadi apa yang mereka mau, misalnya orang tua ingin anaknya menjadi dokter, padahal sang anak ingin sekali menjadi pemusik. Bertolak belakang bukan?
Orang tua hanya ingin anak-anak mereka mengikuti apa kehendak mereka. Yang perlu Anda ingat, anak bukanlah pion catur yang mudah dimainkan bahkan dikorbankan untuk kepentingan ambisi orang tua semata. Anak-anak juga punya kehidupan mereka sendiri. Mereka punya cita-cita dan mimpi yang ingin mereka wujudkan. Mereka membutuhkan kebebasan untuk menentukan pilihan hidup mereka. Tugas orang tua hanyalah mengarahkan anak-anak ke arah positif, bukan menentukan jalan hidup anak.
Untuk itulah Anda sebagai orang tua harus bisa memahami anak Anda. Tidak menjadi hal sulit jika Anda sudah bisa memahami anak Anda sejak kecil. Untuk itulah tanamkan segala hal positif sejak dini, agar mereka tidak terjerumus ke hal-hal yang menyimpang.

Style Anak Muda Zaman sekarang


Style Anak Muda Zaman sekarang
Tulisan ini gw dapet dari berbagai sumber+hasil riset n 'pengamatan gw (gaya bgt dah), tulisan ini juga ga usah ditanggapi terlalu serius...just 4 fun lah....
Cowok:
1. Model rambut berjambang, rada gondrong yg poninya puanjang ke samping (pokoknya model mohawck, emo, harajuku, britpop) dah gitu palanya sengaja di gedek2in ala personil kangen band or pagetos.

2.Pake kaos yg model jangkis, ketat en kekecilan yg kalo napas aja sampe nyesek. Pake celana kedodoran ato yg gombrong2. Klo enggak model skinny yg ujungnya lancip, kalo kebelet boker setengah mampus bukanya.
3.Sepatu convers yg warna talinya kanan kiri beda. Udah gitu pake sepatu bagian tumitnya diinjek alias pake sepatu kaya pake sandal...(blOon bgt)
4. Pose di kamera: Ngangkat dagu pura2 nggak ngeliat kamera, kalo nggak nunduk ke bawah. (siaul, inimah gw bgt...wkwkwkwk)
5. Jam tangan Levis imitasi seharga 35rebuan.
6. Sok' jadi pembalap. naek motor kebut2an kagak pake helm.
7. Udah pada smoking, nge-ganja, nge-bonk. (padahal nyium keteknya sendiri aj dah pada mabok)
8. Kalo ngomongin bola biasanya debat sampe taruhan duit. (tarohan cuma 5000 aj sampe ribut tonjok2an). Udah gitu pas sampe sekolah masih diceritain juga padahal sama2 nonton.
9. Pake baju polo shirt, kerahnya pasti di naekin buat nutupin daki di lehernya.
10. Kalo bawa mobil musiknya yg "ajeb-ajeb" plus sound system yg super gede. Bawa mobilnya juga ga mau kalah sama sopir angkot bego...kebut2an ga jelas. trus pamer ke cewe2 (padahal mobil ortunya, itu juga masih kridit).
11. Kalo ada 1 orang yg boker, langsung pada rame2 ngintipin, diteraikin biar tengsin. "Woi...Dono abis boOker...Dono boOker...". (Orang boker aj diributin).
12. Kalo sms romantis sok pake bahasa inggris (padahal kagak tau artinya).
14.Motor dimodif se-gila mungkin; ban motor di ganti ban sepeda yg tipis, di belakangnya dikasih box kaya tukang somay, knalpotnya sampe 3...klo leewat sengaja gasnya digeber, padahal kagak ada larinya.
15. Pake dompet model panjang, kaya dompet emak2 mau kondangan trus di pasangin rante segede rantai kapal.
17. Asesoris; gelang karet warna item dari pergelangan tangan sampe lengan biar dibilang anak band.
18. Pake ikat pinggang yg kepalanya segede gaban, kadang2 gir sepeda dijadiin kepalanya.
19. Malem minggu ngajak doi ke mal, klo cowo kere paling banter ngajak ke jembatan layang atau tempat2 gelap abis itu ceweknya di .......(silakan anda berimajinasi masing2).
20.Gantungan tasnya macem2; dari boleh dpt pas kondangan sampe botol impus.
21. Kalo liat cewe cakep. matanya sampe julink + lehernya bisa diputer 180 derajat sampe patah.
22. Beli baju di distro kaya endorse, proshop, invictus, yg gambar2 pop art biar dibilang anak gaol getoo.
23.Pake baju yg sama kaya doi biar dibilang pasangan serasi, biasanya kaos yg bertulisan MO-NYET (baca:soulmate).
24.Jadi member di pitnes center biar badannya keker, dadanya bidang, otot2nya pda nonjol.
25. Demen banget ke mall, biasanya nangkring di pinggir2 eskalator sambil liat ke bawah.

Cewek:
1. Gaya ngomong "GUE GITU LOHH..". "SECARA...GITU LOHH..., "CAPE DYEE...". Kalo ngomong juga gak ketinggaln kata "BO", aduh bo', tau nggak sih tadi dia negliatin gw getoo.
2. Ke warnet cuma buka Friendster, FB, Twitter.
3.HP minimal 2 jt-an berkamera, tapi ga tau cara makenya apalagi memanfatkannya. Cuma jadi lambang prestice biar nggak ketinggalan zaman. Terkadang HPnya lebih dari 2. tapi ga ada pulsanye..(fakir miskol).
4.Pose di kamera 45 derajat, dengan tampang so' cute trus diedit di potosop. (biar kandungan jeleknya ga keliatan).
5.Pramuka, PMR mah kagak gaul.
6. Makan sok' di Mcd, J'co, Hoka, bread talk...
7.Tontonannya reality show, Backstreet, termehek-mehek, cinta monyet....
8. Kalo lagi sendirian di tempat rame, kerjanya ngotak-ngatik HP biar keliatan lagi sms-an, padahal kesepian...
9. Cewe zaman sekarang kebanyakan kalo diliat dari belakang: Wuihhh! Malem minggu, pas diliat dari depan....bussset! malem jumat kliwon.
10. Umur padahal baru 14-17 taon, tapi bodi dah pada jadi semua.
11.Bikin YM/MSN, myspace, multiply, blogspot, wordpress biar dibilang ga gaptek.
12. Uang jajan min 50 rebu/hari. Kalo ga dikasih ngancem nggak mau sekolah.
13.Aksesoris di HP rame; beratan aksesorisnya ketimbang Hpnya.
14. Bacaan teenlit, cosmo girl, aneka, gadis, kawanku...
15. Udah jarang yg bercita-cita jadi Dokter, Ilmuwan, Arsitek. Pengennya pda mau jadi model ato artis.
16.Makan rombongan, penampilan keren, gaul abis, ramenya minta ampyun, pas ngantri dikasir bayar masing2. Kasirnya BT "kenapa ga sekalian sech bayarnya", trus kasirnya bunuh diri trus besoknya masuk poskota.
17. Bawa laptop trus cari wife gratisan.
18. Pake baju warna kuning, cardigan ungu, trus celanany warna ijo, sepatu pink...busset tabrakan aj terus.
19. Kalo ke Starbucks yg beli kopi cuma 1 orang yg nonkrong se-RT.
20. Kalo ngetik suka aneh2..."sayaH sedang 9alau menikmati sepi sendiri..Ah, bner2 gelisah..HUHUHU....
21. Di Frenster, pesbuk, myspace...yg penting temennya banyak. Mo kenal kek, kagak kek, add aj trus...kalo perlu bikin account lebih dari 7. trus kalo dah di add biasanya ngasih testi "thanks for adding me"..bla bla bla
22. Di bilang ga dewasa kalo kagak dengerin lagu jazz..padahal taunya cuma Tompi sama Maliq D' essensial.
22.Rambut di bonding, cat pirang, gak peduli pantes ato nggak!
23.Pake celana legging atao super ketat, ga peduli paha segede tales bogor yg penting gaul.
24.Pake baju ketat (full pressed body)+pendek supaya kalo jonggok pantatnya keliatan.
25.Bentar2 ngeluarin HP dari dalem tas, padahal ga ada telpon ato sms!.
26. Pake sepatu ala balerina, model transparan en bolong2
27.Pake bedak ampe 3 kilo biar bisa nutupin jerawat, komedo, bopeng, kawah meteor. (Pengennya jadi cantik, tapi malah mirip penyanyi dangdut gerobak dorong).
29.Makan ditempat2 mahal bareng temen, sekali mkan ratusan rebu, sok2an nyobain makan sushi padahal enggak suka.
30. Beli pernak-pernik berupa gelang mutiara plastik yg hargany 30rebuan, kalung manik2 + gelang warna-warni yg segede gaban.
31. Di Hpnya banyak tempelan stiker2 lutcu kaya hello kity, twetty ato tengkorak. (busettt..jualan stiker kali yach mereka).
33.Klao difoto mulutnya rada dimonyongin dikit...(kaya abis ditarik pake yg buat sedot wc). Lidahnya dimelet2in, pipinya ditembem2in, idungnya dipesek-pesekin, jidatnya dijenong2in. Yang liat bingung: ini jelek dibuat2 ato jelek orisinal? Upaya penipuan visual diam2.
34. Suka poto dimana2; entah di taman, di bus , di lampu merah, di wc...trus potony langsung di upload.
35. Klao ngetik SMS tulisannya suseh dibaca;jKa aQ dpAt mnJdi aIr mTa..aQ in9in mEngLir dRi mTa mu,brJLaN dpIpimU,n mEnepI di bIbiRmU,tP jkA qM y9 mnJdi Air mTa..Qu tkAn mngiS,,cX aQ tkAn rLa khlnganmu….
36. Tas sekolah isinya perlengkapan make-up dari mulai bedak sampe rol rambut (bussset lengkap amat, kalah salon Nency), ga ada guru langsung pada dandan dikelas.
37. Seragam sekolah dikecilin ngepres badan. Lontong aja kalah ketat. Rok sekolah sengaja dibikin pendek, 20 centi diatas dengkul, kaos kaki panjang kaya stoking.
38.Gigi udah bener masih dikawatin juga (jemuran kalee).
39.Meski kantong cekak, penampilan kudu enak. Nggak mau tau, pokoknya orang tua kudu siap mensuplai sgala kebutuhannya dalam berpenampilan. Kalo perlu pake aksi merengek, banting pintu atao jait mulut.
40. Udah pada kenal clubbing, radjin cari invitation biar bisa clubing gratis. Banyak yg ngerokok, tapi nggak ditarik. Cuma isep-buang, biar keliatan keren.

Remaja jaman sekarang !! Pada ababil !!

Jaman sekarang adalah jaman yang sudah, mengapa? hmm tanya ga' yaaa? hehe . Jaman sekarang adalah jaman dimana jaman yang lama sudah diganti dengan jaman lalu dan sekarang gue lupa deh panke jaman tangan(?). Jaman sekarang adalah Jaman 3B (BlackBerry,Behel,Belteng). Mari kita perjelas:

Quote:
BlackBerry: Anak muda jaman sekarang udah pada make BB. Menurut mereka jika memakai BB akan terlihat mewah di hadapan orang, akan selalu update jejaring sosial. Padahal BlackBerry itu hanya untuk Pebisnis. Yah, jadi BB untuk anak muda hanya untuk gaya semata, chating sama cewe di bbm, ngupdate di twitter.
Quote:
Behel: Anak muda jaman sekarang yang sering kita lihat di jalanan juga tak lepas dari Behel. Menurut mereka jika memakai behel akan terlihat bagus jika memakai Behel. Padahal di Amerika, Behel hanya untuk anak yang cupu, lah di sini? Anak g4uL yang make, jadi besar potensial menjadi dokter gigi sukses di Indonesia..
Quote:
Belteng: Sebenarnya yang satu ini gak terlalu penting sih, tapi kerap lengket di orang yang memakai BB dan Behel, pasti poni rambut (cewe) itu BelahTengah. Entah mengapa ada apa gerangan, yang jelas belteng juga sudah membumi di dunia ababil.
Quote:
SLR: Ya yang ini sudah sangat menjiwai di dunia anak muda jaman sekarang, kalo jalan-jalan pasti ada kamera SLR di gantungin di leher mereka. Padahal SLR harganya cukup mahal, kisaran 4-6 juta lho, dan kamera SLR juga hanya di pakai untuk kamera Studio. Istilah anak muda jaman sekarang adalah "hunting" dimana mereka pergi ke tempat yang mereka bilang latar tempat tersebut menarik, dan mereka mulai berfoto-foto yang hanya ujung-ujungnya jadi Display Picture di BBM atau Avatar di Twitter atau Photo Profile di Facebook. Bagaimana? untuk buang-buang uangkan? lagi-lagi benda ini juga di pakai untuk mejeng.

Quote:
Fixie: HAHA yang ini juga baru muncul di kalangan anak muda jaman sekarang, yaitu jeng...jeng... sepeda fixie. Ya sepeda fixie juga nampaknya sudah nge-tren di kalangan anak muda jaman sekarang, isitilah mereka untuk ini adalah "gowes". Ciri-ciri anak gowes yaitu: memakai sepeda fixie dengan warna yang nge-pop, memakai headseat yang tersambung di HP, memakai baju-baju distro atau baju polos, memakai celana kargo, dan memakai sepatu all-star. Yang memakai sepeda fixie biasanya hanya kaum Adam yang ingin mencari cewe. Ya karena rata-rata cewe sulit melepaskan pandangan jika ada cowo memakai sepeda fixie dgn dandanan di atas. Tahukah kalian sepeda fixie kalo di Amerika hanyalah sepeda untuk penjual koran? jika tidak percaya nonton aja fil-film barat, makanya jangan suka nonton film-film hantunya indonesia jadi gak tau dunia luar.

Inilah fakta tentang remaja jaman sekarang

You know what is the meaning of teenage??
Teenage is meaning R-E-M-A-J-A
Yeaaah remaja itu adalah pergerakan dari anak-anak menjadi dewasa baik fisik maupun mental. Untuk seorang laki-laki dimasa remaja umumnya tubuh mengalami pertambahan tinggi yang pesat dan berotot, serta mulai tumbuh kumis atau jambang. Bagi perempuan akan mengalami menstruasi dan pembentukan lekuk tubuh.
Seperti aku?aku adalah seorang remaja 14 tahun yang sedang mencoba dunia baru dan menikmatinya hehe^^.
Hm well inilah dia fakta seputar remaja:
•Sebagian besar remaja memuaskan kebutuhan rasa suka terhadap lawan jenis dengan jalan berpacaran. Maklum, masih sekolah, mana mungkin melakukan pernikahan. Lagi pula mereka sama-sama tahu bahwa ini adalah masa penjajakan (coba-coba kecocokan). Ada diantaranya yang bertahan hingga menikah. Banyak pula yang kurang cocok dengan pacarnya, lalu memutuskan untuk mencari gebetan baru (pacar baru).sehingga terjadilah cinta MONYET
•Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa lepas dari yang namanya orang lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak pergaulannya itu bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.Untuk itu kita lihat terlebih dahulu pengertian pergaulan. Pergaulan berasal dari kata gaul. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. Gaul menurut dimensi remaja-remaja yang katanya modern itu adalah ikut dalam trend, mode, dan hal lain yang behubungan dengan keglamoran hidup. Harus masuk kedalam geng-geng, sering nongol dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata, game center dan lain-lain. Yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif (menghamburkan-hamburkan uang gak bagus looh?
•Remaja tidak pernah lepas dari yang namanya tren gaya hidup. Dari segi Psikologis, perubahan hormon dan beberapa ciri fisik yang menyebabkan mereka sangat menggandrungi Tren gaya hidup yang baru dan belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Seperti faceBook (FB)dan twitter adalah salah satu Tren baru yang saat ini sedang melanda banyak anak muda di Indonesia pada khususnya.
Tampilan busana remaja sangat bergantung dari model baju terbaru yang sedang trend. Trend ini tentu saja dibawa oleh para idola remaja yang bisa saja memberi inspirasi mereka dari segi penampilan. Misalnya sekarang seperti trend baju korea. Berpakaian modis boleh-boleh saja. Apalagi buat mahluk berseragam biru putih yang masih remaja seperti aku.!! Langsung lah itu menyebar keseluruh pelosok~

Hm itulah fakta tentang remaja jaman sekarang.begaul sih boleh-boleh aja,asal jangan salah pergaulan.dan sebaiknya bersikap lebih selektif yaa untuk memilih mana yang baik mana yang nggak.ocreeeeeeeeeeee!!!!!

Terkadang Anak-Anak Mudah Percaya Perkataan Orang Dewasa

Anak-anak ternyata mudah percaya pada setiap perkataan orang dewasa, bahkan meski beberapa kali terbukti perkataan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Pada usia dini anak-anak juga lebih mempercayai informasi yang disampaikan lewat perkataan daripada lewat tanda dan simbol. Para peneliti melakukan sebuah metode tes untuk mengetahui seberapa besar seorang anak mempercayai perkataaPn orang dewasa. Dalam penelitian ini, anak-anak yang baru berusia 3 tahun itu ditunjukkan gelas berwarna merah dan kuning kemudian sebuah stiker disembunyikan di bawah gelas merah. Beberapa anak diberitahu informasi salah bahwa stikernya disembunyikan di bawah gelas kuning, sedangkan anak-anak lain melihat orang dewasa memberi tanda panah pada gelas kuning tanpa mengatakan apa pun. Anak-anak tersebut diminta menebak di mana stikernya disembunyikan dan jika tebakan itu benar mereka boleh mengambil stikernya. Eksperimen tersebut diulang hingga delapan kali dengan berbagai jenis warna gelas. Anak-anak yang melihat orang dewasa memberi tanda panah pada gelas yang keliru dengan cepat mempelajari untuk tidak percaya pada tanda atau simbol tersebut. Sebaliknya, anak-anak yang mendengar orang dewasa mengatakan stikernya ditaruh di bawah gelas tertentu, selalu percaya. Dari ke-16 anak yang terlibat dalam penelitian ini, 9 diantaranya tidak pernah berhasil menebak gelas yang benar.

Saat Wanita Putus Cinta

Miranda menjerit tak karuan saat mendengar permintaan putus dari Adhy. Tentu saja sikapnya ini membuat Adhy kaget dan malu, maklum mereka sedang berada di cafe tengah mall. Meski coba ditenangkan, namun Miranda tetap menangis dan tak terkontrol. Apa Anda geleng-geleng saat membaca reaksi Miranda di atas? “Kayak anak kecil saja”, mungkin demikian komentar Anda. Atau, Anda justru kembali teringat akan kisah lama saat putus dulu?  Setiap wanita memang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi putus cinta. Ada yang menanggapinya dengan sehat, namun tak sedikit pula yang menjadi ‘gila’ karenanya.

Berikut ini ada 4 jenis reaksi wanita saat putus cinta, yang manakah tipe Anda?

“Yah memang takdir”
Reaksi ini biasanya dimiliki oleh mereka yang percaya bahwa segala sesuatu memang berjalan sesuai takdir. Karenanya, kebanyakan dari mereka bisa menanggapi pupusnya sebuah hubungan dengan cara yang baik karena mereka memandang putus cinta sebagai ‘yang seharusnya terjadi’. Mereka mungkin tetap merasa terluka, namun luka itu bisa cepat sembuh karena mereka menerimanya.
Berkabung.
Ada lagi kelompok wanita lain yang jadi berduka dan sensitif setelah hubungannya kandas. Selama masa hujan air mata itu, dia jadi sensitif bila disinggung sedikit saja tentang mantan. Butuh waktu yang agak lama untuk tipe wanita ini bisa menerima kenyataan yang ada.
Pejuang.
Lain wanita, lain pula karakter dan reaksinya. Beberapa orang menyebut tipe wanita ini sebagai wanita yang terobsesi atau agresif. Bukannya menerima atau patah hati, ia justru melihat putus cinta ini sebagai tantangan baru untuk bisa mendapatkan pasangannya kembali. Tentu saja tak mengapa bila hal rujuk masih mungkin, namun bila tidak, eng…ing…eng.
Pencaci maki.
Wanita tipe ini biasanya dipenuhi dengan rasa marah saat menghadapi putus cinta atau penolakan. Biasanya cacian dan deretan kata tak pantas keluar dari mulutnya saat disinggung tentang mantan…oleh siapa saja.

Keakrapan Dengan Saudara Kandung Sendiri

Jadi anak tunggal memang enak, setidaknya tidak perlu berebut mainan dengan saudara. Tapi hmm…, sepi juga ya kalau main sendirian. Berangkat dari keadaan si anak tunggal, maka kita yang memiliki saudara harusnya bersyukur. Sulit bersyukur karena hubungan dengan kakak-adik yang cenderung rumit?
Simak beberapa cara mengakrabkan diri dengan mereka berikut ini.
Saya pasti hadir!.
Pastikan diri Anda tidak melewatkan acara-acara yang penting bagi saudara, seperti ulang tahun, pernikahan, kelulusan, dan lainnya. Itulah salah satu arti dari menjadi sebuah keluarga, Anda ada di sana pada momen-momen penting.

Jaga sopan santun.

Beranikah Anda bertanya pada teman, “Sudahkah kamu menyikat gigimu hari ini?” Hmm, tentu tidak! Namun sayangnya, kita sering menanyakan hal ‘tak sopan’ macam itu pada saudara sendiri. Orang bilang kita tak perlu terlalu formal dengan saudara kandung, hal itu benar, namun tak berarti kita boleh berkomentar apa saja hanya karena alasan dekat.

Berhenti berbuat jahat.

Kejahatan bisa terjadi dalam rumah, antara suami istri ataupun saudara kandung. Menggosipkan saudara dengan sahabat, membuka rahasia adik, merusak barang kakak, hingga kejahatan lainnya. Well, semuanya itu harus berakhir sobat!

Berhenti cemburu.

Bukan hanya persaingan kekayaan, kecantikan, atau hubungan kekasih yang sering diwarnai oleh rasa cemburu, namun hubungan saudara pun juga. Cemburu melihat hubungan harmonis dan fun antar saudara dari keluarga lain bisa mengantar Anda menuntut hal yang tidak masuk akal.

Pergaulan Remaja-Patut Untuk Diberikan Sorotan

Pada era modern ini, pergaulan bebas telah menjadi hal yang biasa bagi semua orang, terutama di kalangan pelajar. Bahkan sekarang telah menjadi trend yang semakin hari semakin marak saja digembor-gemborkan oleh remaja masa kini.
Kalangan remaja masa kini telah berkembang begitu pesat. Seperti yang kita tahu, masa remaja adalah masa yang paling indah, namun bisa juga menjadi masa yang paling mengerikan. Mengapa?
Jika remaja tidak mampu mengendalikan diri mereka, maka mereka akan semakin terjebak pada hal-hal yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan. Telah begitu banyak kasus yang menimpa remaja masa kini. Dari bolos pelajaran sekolah hingga kasus narkoba dan seks bebas. Parahnya lagi sekarang bukan hanya anak-anak SMA yang melakukannya, namun juga anak-anak SMP yang baru saja beranjak dari anak SD menjadi SMP.
Sungguh sangat memprihatinkan. Setiap bulannya, bisa ditemukan 10-20 kasus hamil pada remaja. Selain itu, kasus HIV/AIDS juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jika hal ini didiamkan saja, maka akan semakin banyak saja remaja yang akan kehilangan masa depannya.
Jika ada remaja putri yang hamil karena seks bebas tersebut, maka tindakan yang paling baik yang harus dilakukan adalah memberinya motivasi, bukan malah menyalahkannya dan memojokkannya hingga akhirnya ia menjadi depresi berat. Jika sudah mengalami depresi tersebut, biasanya remaja tidak akan segan-segan untuk melakukan tindakan bodoh seperti bunuh diri ataupun melakukan aborsi.
Sudah selayaknya remaja diberikan pengarahan yang dini mengenai pergaulan masa kini dan juga berbagai macam pengetahuan tentang seks. Agaknya beberapa wacana tentang “pendidikan seks pada masa dini” bisa menjadi sebuah pertimbangan yang baik untuk remaja agar mereka terhindar dari seks bebas tersebut.
Banyak remaja yang menganggap bahwa seks bebas telah menjadi budaya modern. Sehingga jika mereka tidak mengikutinya maka mereka akan dikatakan ketinggalan jaman. Sungguh suatu hal yang sekarang ini menjadi terbolak balik.
Kadang bingung juga jika dihadapkan pada realita, bagaimanakah cara terbaik untuk mencegah remaja agar mereka tidak terjerumus ke hal-hal yang negative seperti itu?
Agaknya pelajaran agama yang ada di sekolah-sekolah pun belum cukup untuk memberikan mereka benteng yang kokoh untuk kemudian mereka dihadapkan pada kenyataan sekarang ini. Selain itu, peran orang tualah yang sangat penting untuk memberikan pengarahan dan pengawasan bagi para remaja. Pengawasan terhadap remaja bukan berarti memberikan larangan kepada remaja untuk melakukan berbagai hal. Namun pengawasan tersebut lebih merujuk pada hal-hal seperti pemilihan teman dan berbagai hal lainnya. Karena sesungguhnya lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan remaja sekarang ini.
Jika lingkungan mendukung remaja untuk melakukan hal-hal yang negative maka remaja akan langsung berlari untuk melakukannya. Dan sebaliknya jika lingkungannya memberikan pengaruh yang positif, maka remaja akan mengukir berbagai prestasi yang dapat dibanggakan.
Untuk itulah para orang tua untuk selayaknya memberikan perhatian yang ekstra bagi anak-anaknya agar mereka tidak terjerumus ke berbagai hal yang negative. Berikan dukungan lebih kepada anak-anak anda jika mereka melakukan hal-hal positif. Berikan juga mereka ruang gerak agar mereka merasa bebas untuk bereksplorasi.